Beranda | Artikel
Ilmu Jalan Untuk Meraih Kesempurnaan
Kamis, 29 September 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Taslim

Ilmu Jalan Untuk Meraih Kesempurnaan adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Keutamaan dan Kemuliaan Ilmu. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah TaslimM.A. pada Kamis, 3 Rabi’ul Awwal 1444 H / 29 September 2022 M.

Ceramah Agama Islam Tentang Ilmu Jalan Untuk Meraih Kesempurnaan

Kita telah sampai pada segi ke-124: Ilmu adalah jalan untuk meraih kesempurnaan/kedudukan yang mulia disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’ala menjelaskan di sini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam Al-Qur’an memuji kekasihNya, Nabi Ibrahim ‘Alaihish Shalatu was Salam dalam firmanNya:

إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِّلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ ‎﴿١٢٠﴾‏ شَاكِرًا لِّأَنْعُمِهِ ۚ اجْتَبَاهُ وَهَدَاهُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ ‎﴿١٢١﴾

“Sesungguhnya Nabi Ibrahim adalah seorang imam panutan yang selalu tunduk kepada Allah dan hanif (menghadapkan dirinya kepada Allah dan berpaling dari selainNya). Dan beliau tidak termasuk orang yang melakukan perbuatan syirik. Beliau selalu mensyukuri nikmat-nikmat yang Allah berikan. Allah Subhanahu wa Ta’ala memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.” (QS. An-Nahl[16]: 120-121)

Ibnul Qayyim Rahimahullahu Ta’ala berkata bahwa di dalam ayat ini terdapat empat macam pujian yang Allah tunjukan kepada Nabi Ibrahim ‘Alaihish Shalatu was Salam. Allah memulai memuji Nabi Ibrahim ‘Alaihish Shalatu was Salam dengan disebutkan dia sebagai ummat. Makna ummat adalah panutan/teladan yang sebagai orang yang selalu kita ikuti dalam kebaikan-kebaikannya.

Sahabat yang mulia Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu menjelaskan bahwa “ummat” di sini maksudnya adalah orang yang mengajarkan kebaikan. Berarti dia harus punya ilmu. Seseorang tidak akan bisa mengajarkan kalau tidak punya sesuatu yang akan diajarkan.

Inilah pujian yang menunjukkan tingginya kedudukan Nabi Ibrahim ‘Alaihish Shalatu was Salam. Bahwa sikap-sikap beliau selalu menjadi teladan kebaikan yang dicontoh oleh orang-orang yang dipilih oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menegakkan tauhid kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Perbedaan antara “ummat” dan “imam” ada dua segi, yaitu:

Pertama, kata-kata “imam” itu adalah semua yang diikuti, baik itu dengan kemauannya atau tidak. Dari sinilah “jalan” dalam bahasa Arab juga disebut imam. Karena jalan itu yang diikuti jalurnya. Hal ini di antaranya disebutkan dalam firman Allah:

وَإِن كَانَ أَصْحَابُ الْأَيْكَةِ لَظَالِمِينَ ‎﴿٧٨﴾‏ فَانتَقَمْنَا مِنْهُمْ وَإِنَّهُمَا لَبِإِمَامٍ مُّبِينٍ ‎﴿٧٩﴾

“Sesungguhnya adalah penduduk Aikah melakukan perbuatan dzalim, maka Kami berikan balasan bagi mereka. Dan sesungguhnya keduanya itu benar-benar mengikuti jalan yang terang.” (QS. Al-Hijr[15]: 78)

“Imam” bisa disebutkan untuk sebuah jalan karena dia diikuti, tetapi “ummat” tidak akan disebut sebagai jalan.

Kedua, bahwa yang namanya ummat itu ada tambahan makna padanya. Karena ketika orang disebut sebagai ummat, dia adalah orang yang mengumpulkan sifat-sifat kesempurnaan (yaitu ilmu dan amal), dimana dia sendiri yang memiliki sifat tersebut. Nabi Ibrahim ‘Alaihish Shalatu was Salam di zamannya seorang diri yang memiliki sifat-sifat menyebarkan ilmu, membela tauhid, berani untuk membantah perbuatan syirik yang dilakukan oleh kaum musyrikin di zamannya, sehingga sifat mulia ini hanya ada pada diri beliau saat itu.

Maka orang disebut sebagai ummat adalah orang yang menghimpun sifat-sifat mulia yang mungkin tidak semua terkumpul pada selainnya. Kalaupun ada orang yang memilikinya mungkin memiliki satu atau dua, tapi tidak terkumpul semua pada diri orang lain. Maka seolah-olah dia berbeda dengan selainnya karena semua sifat-sifat ini ada pada dirinya.

Ini menunjukkan bahwa makna ummat merupakan makna yang lebih tinggi maknanya dibandingkan dengan makna imam.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian dan simak penjelasan yang penuh manfaat ini..

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52188-ilmu-jalan-untuk-meraih-kesempurnaan/